Rabu, 26 Maret 2008

membahagiakan orang yang kita sayangi

Saya yurika, berusia 23 tahun, satu-satunya sekarang yang menjadi cita-cita besar saya, bagaimana bisa mencukupi kebutuhan adik-adik saya, saya dilahirkan di sebuah keluarga sederhana, dengan orang tua `super` yang harus menanggung 9 anak dengan penghasilan tidak tetap, dulu waktu masih duduk di sekolah dasar, saya selalu berpikir kadang-kadang buat makan saja kami kesulitan apalagi berpikir untuk sekolah tinggi, yang namanya cobaan hidup, ujian hidup, selalu menjadi langganan kami sekeluarga, mungkin karena saya bersaudara sembilan orang semuanya terasa enteng, saya tidak pernah menyesal di besarkan di sebuah keluarga yang seperti ini, saya malah sangat bangga,memiliki orang orang hebat, yang selalu menjadi motivasi buat saya menjadikan hidup kedepan lebih baik, dan hal yang paling saya syukuri dengan keterbatasan ekonomi dengan jumlah tanggungan anak 9 ,orang tua saya masih bisa menjadikan 4 orang anaknya sarjana(saya sendiri sarjana hukum), adik adik saya yang lain masih ada yang SMU, dan 3 orang di sekolah dasar.tidak ada yang lebih membahagaiakan kalau kita bisa membuat orang yang kita sayangi bahagia, itu yang akan menjadi tujuan saya, menyokalahkan adik adik saya , saya rasa jalan bagaimana bisa membuat mereka bahagia, saya memiliki adik 6 orang dan pastinya memiliki enam cita cita berbeda , dengan usaha saya untuk menyekolahkan mereka insyaalloh beberapa tahun kedepan cita cita mereka akan terwujud, dan ini bisa menjadi kebangaan orang tua saya, saya sangat bersyukur hidup saya dari awal sudah banyak cobaan dan tantangan sehingga kami 9 orang bisa menjadi manusia yang tidak pernah kalah dengan kata menyerah.

1 komentar:

yurika mengatakan...

Terima kasih tuhan engkau masih menyelamatkan keluarga besarku Dari banjir bandang yang menimpa kota tercintaku (PALOPO.4-november-2008-21:27)begitu tau palopo kena banjir bandang (dapat telfon dari adeku,4-november-2008-20:30) saya bergegas meninggalkan makassar menuju palopo,ingin rasanya punya pintu ajaib seperti doraemon agar bisa cepat tiba di palopo, bisa menyelamatkan keluargaku walaupun aku sadar kekuatanku mungkin tidak seberapa, tapi aku yakin pelukanku bisa mengahangatkan dan mendamaikan adik2ku, perjalan 8 jam yang aku tempuh buatku bergerutu dalam hati, apakah tidak ada jalan pintas, apakah mobil ini tidak bisa lebih cepat sampai??? tapi apa gunanya aku seperti ini, bukankah berdoa lebih baik dari segalanya.akhirnya tiba juga di kota idamanku `palopo` ku tercinta, dengan perasaan sedih,takut, aku mencoba turun dari bus, sesampainya di depan jalan masuk menuju rumahku, kakiku terhenti kaku, mataku tertuju akan bagunan besar di sampingku yang roboh akibat banjir bandang,ya tuhan bangunan yang besar ini saja bisa rata apalagi rumahku yang terbuat dari kayu, yang tiangnya sudah tidak dapat berdiri tegap kokoh seperti dulu, akhirnya dengan keberanian yang tersisa kulangkahkan kakiku dengan kuat menuju rumahku, subahannAlloh, rumahku masih kokoh, ayah,ibuu. dan kakakku menyambutku dengan tangis, ku langsung memeluk ibuku, terima kasih tuhan, engkau sangat menyayangi keluarga hamba sehingga kami masih bisa berkumpul, aku lebih senang lagi ketika kulihat adik2ku masih sehat dan berkumpul bersama korban banir lainnya, maha besar engkau ya Alloh sungguh kebesaranMU membukakan mata kami, bahwa kami sangat kecil bagiMU, tuntun kami ya Alloh agar senantiasa belajar bersyukur atas apa yang engkau berikan kepada kami, di dunia ini tidak ada yang paling berharga selain `KELUARGA` love u my big family........love u full.